SELAMAT DATANG DI ALAM INSPIRASI.....INI HANYALAH CATATAN KECIL KISAH YANG TERCECER DI LORONG KEHIDUPAN.......

Rabu, 23 Januari 2013

“ Potret Buram Demokrasi Desa “

Oleh : Abubakar Yakub.

Pemilihan Kepala Desa merupakan pesta demokrasi yang selalu dinanti-nantikan oleh masyarakat. Desa dengan segala dinamika dan dialektikanya selalu menampilkan dua sisi yang berlawanan seiring dengan perubahan dan perkembangan zaman. Dalam beberapa hari ke depan, salah satu desa yang akan melaksanakan pesta demokrasi di Kabupaten Bima adalah Desa Ngali Kecamatan Belo. Ngali merupakan salah satu desa yang cukup dinamis. kedinamisan Ngali tidak lepas dari banyaknya tokoh-tokoh intelektual yang ada di dalamnya. Tidak saja dalam skala kecil namun nasional bahkan mendunia. Sebagaimana dengan desa-desa lainnya,
Ngali tetaplah menyimpan berbagai masalah, terutama dalam menghadapi pilkades yang akan berlangsung tanggal 28-29 Januari 2013. Dalam tulisan singkat ini, saya ingin menyoroti dampak negatif dari euforia demokrasi di tingkat lokal (desa): Beberapa implikasi negatif yang bisa kita amati dari pesta demokrasi di desa Ngali khususnya: Pertama, Konstituen tidak lagi melihat calon dari kapasitas intelektual dan religiusitasnya, namun lebih kepada hubungan darah dan kekerabatan yang sifatnya politik. Kedua, adanya segregasi kelompok yang lebih banyak memicu terjadinya konflik horizontal, kondisi ini tentunya dilatarbelakangi oleh keawaman masyarakat dalam memahami esensi politik yang sesungguhnya. Saling olok antara satu dengan lain di anggap hal yang lumrah ketika moment seperti ini. Calon – calon selalu dicari kekurangan dan kelebihan sampai ke tingkat yang paling kecil. Inilah yang akan menjadi pamungkas untuk menyerang calon lain. Ketiga, pengkotak-kotakkan yang berujung pada tidak saling tegur sapa (ncao) Keempat, adanya kampanye negatif yang dialamatkan kepada pasangan lain. Kelima, putusnya hubungan kekeluargaan, Kondisi ini tentunya sangat memprihatinkan, politik telah meretakkan keharmonisan keluarga yang jauh lebih penting untuk dipertahankan ketimbang hubungan dukung-mendukung yang sifatnya temporer. Melihat kondisi masyarakat Ngali dengan kulturnya yang terkenal dengan gudangnya orang-orang intelektual dan agamis, nampaknya kita semua harus mengambil peran terutama dalam memahamkan masyarakat, wabilkhusus kepada keluarga kita akan makna demokrasi yang sesungguhnya. semoga Pilkades desa Ngali berjalan dengan aman, lancar, jauh dari saling bermusuhan, serta menghasilkan pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab Rekomendasi sederhana yang sekaligus saran bagi kepala desa yang akan terpilih adalah sebagai berikut : Pertama, sebagaimana saran teman-teman di face book Ngali Tercinta, bahwa siapapun yang memimpin Ngali ke depan, jangan membuat pengkotak-kotakan di antara warga. Kedua, galakkan kegiatan-kegiatan kepemudaan seperti olahraga rutin antar RT. Hal ini untuk memicu keakraban dan kebersamaan diantara warga. Ketiga, dekatlah dengan masjid, disinilah kuncinya pemimpin yang sukses. karena disanalah sumber ketenangan itu akan kita gapai. Pemimpin harus akrab dengan masjid, galakkan kegiatan-kegiatan keagamaan. dengan begitu Insya Allah Ngali akan kembali jaya dengan orang-orangnya intelek lagi religius. semoga tulisan ringan ini bermanfaat. Selengkapnya...