By: Abubakar Yakub
B I M A
Nama yang selalu menginspirasi
Bukan karena ingin mengkultuskan tempat kelahiranku
Namun…..
Dinamika dan dialektikanya yang tak pernah reda
B I M A
Engkau begitu tenar
Engkau bak pahlawan Bukan karena kulturmu yang bersahaja dan religius
Apalagi keuletan wargamu yang tak kenal lelah
Tapi……
Ulah dan tingkah penghunimu yang kerap irasional
Menghiasi media lokal dan nasional
B I M A
Itulah tempat kelahiranku
Tempat aku dibesarkan
Tempat aku mengenal kesahajaan dan kebersamaan
Tempat aku banyak memaknai arti perjuangan hidup
Kemarin…..
Orang begitu kagum pada nama itu
Pada penghuninya yang ramah dan santun
Pada ummatnya yang berakhlak mulia
Pada kutlurnya yang melahirkan tokoh-tokoh religious
Bukan saja dalam skala local
Tetapi nasional bahkan mendunia
Namun.....
Semua itu tinggal cerita
Semua itu telah menjadi album memory
Hari ini……
Aku menyaksikan keonaran dan kegaduhan
Virus fitnah menfitnah
Gelombang adu domba yang tak berujung
Hingga merusak tatanan sosio kultural
Masih tentang hari ini…..
Hari yang jauh berbeda dengan kemarin
Hari dimana etika social dan kultur religius telah luntur
Entah karena gelombang modernisasi
Ataukah euforia demokrasi
Yang pasti hari ini begitu jauh berbeda dengan kemarin
Hari Esok…..
Bagaimana tentang esok
Entahlah……
Apa yang akan terjadi
Yang pasti....
Dalam untaian do'a2 panjangku..
Namamu selaluku kutitipkan
Pada Yang Maha Kuasa
Pada kampungku yang melahirkan kesahajaan.
Mataram, 26 Oktober 2010
Jumat, 29 Oktober 2010
Bima at My Memory
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
beko... memorymu sekarang di prasarana :p
BalasHapusmasih adakah yg tersisa ketika burung hantu menguyah sembari bernyanyi kegirangan.??
BalasHapustentu ada, tapi ia ada dibalik dedaunan hijau. mgkn butuh sabar untuk melihat ia muncul.karena hatinya ia kunci untuk tidak berada di tengah 'hitam". ia butuh suci, ia butuh bersih dan ia butuh sunyi...(ia adalah kawanku...)